-->

4 Jenis Cara Pengendalian Hama

Perkembangan pertumbuhan suatu tanaman perlu lah dijaga agar hasil yang kita dapatkan menjadi maksimal, untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Para petani menggunakan banyak cara agar pertumbuhan tanaman tumbuh dengan baik, baik dengan menggunakan pupuk organik  maupun kimia dan menjaga tanaman dari gangguan dari hama ataupun dari cuaca.

Upaya untuk mengendalikan hama menjadi pilihan terbaik untuk tanaman tumbuh dengan baik yaitu pengendalian secara biologis, mekanis, menggunakan pestisida, dan menggangu siklus perkembangbiakan hama.
Baca Juga : Jenis-jenis/Varietas Padi di Indonesia

Dari cara pengendalian hama yang saya sebutkan tadi, akan saya jelaskan dibawah ini satu-satu.

Macam-macam cara mengendalikan hama

Secara biologis

Pengendalian hama secara biologis merupakan cara yang alami dalam kehidupan yaitu dengan menggunakan musuh alami dari hama tersebut.

Adapun tujuan dari pengendalian hama secara biologis adalah mengeliminasi hama yang mengganggu/merusak tanaman dengan mengurangi dampak negatif bagi lingkungan sekitar dan kesehatan manusia jika menggunakan racun.

Contoh, tikus dikendalikan dengan menggunakan musuh alaminya seperti burung hantu, hal ini membantu para petani untuk membunuh hama tikus yang ada di lahan pertanian.

Selain itu ada contoh lain yaitu nyamuk yang dikendalikan dengan cara menebarkan bubuk abate untuk membasmi larva nyamuk yang ada di perairan.

Metode secara biologis seperti ini tidak menyebabkan dampak negatif/merusak bagi lingkungan dan kesehatan manusia, bahkan air yang ditebarkan bubuk abate aman untuk diminum.

Adapun pengendalian hama secara biologis yaitu dengan menggunakan bahan alami seperti minyak dari pohon Abies balsamea/pohon cedar sebagai penangkal hewan pengerat yang bersifat tidak meracuni.

Selain itu ada akar pohon Acacia polyacantha yang diketahui dapat mengeluarkan senyawa sehingga dapat mengusir berbagai macam hewan pengerat seperti ular dan tikus.

Secara mekanis

Pengendalian hama secara mekanis yaitu pengendalian hama yang dilakukan secara langsung dengan menggunakan tangan ataupun dengan bantuan alat dan dengan menggunakan mesin pertanian, bisa juga dengan memasang pelindung antara tumbuhan dan hama.

Selain hama yang mengganggu pertumbuhan tanaman yaitu gulma, gulma bisa dihilangkan dari lahan pertanian/perkebunan dengan cara pengolahan tanah (pembajakan).

Pembajakan bertujuan untuk mengolah tanah dengan membalik tanah beserta tumbuhan yang hidupa di atasnya dan menggemburkan struktur tanah untuk mengembalikan unsur hara sehingga menjadi gembur dan memudahkan perakaran tumbuh dengan baik dan masuk ke dalam tanah dan memudahkan akar tanaman menyerap unsur hara sehingga gulma yang ada tertimbun.

Mengganggu siklus perkembangbiakan Hama

Perkembangbiakan serangga dan hama dapat hidup di tempat selain lahan pertanian, misal di saluran irigasi/pengairan. Menjaga saluran irigasi dengan baik yang menjadi sumber daya air mampu mengganggu perkembangbiakan hama (siput) yang hidup di air.

Sampah sisa pertanian pun bisa menjadi sumber perkembangbiakan hama, sisa panen pertanian diketahui mampu menjadi sumber makanan untuk hama tikus, sehingga tikus masih bisa hidup walaupun masa musim tanam telah berakhir.

Pestisida

Penggunan pestisida dalam mengendalikan hama dengan melakukan penyemprotan. Penyemprotan pestisida ke lahan pertanian merupakan cara yang paling mudah dan yang paling banyak digunakan mengendalikan hama.
Baca Juga: Keunggulan dan Kegunaan Pestisida Berbahan Aktif Abamektin

Meski demikian dampak negatif yang ditimbulkan dari penyemprotan pestisida dapat merusak lingkungan sekitar dan kesehatan manusia.

Dari jenis-jenis pengendalian hama di atas bisa kita renungkan mana yang lebih baik kita gunakan untuk mengendalikan hama yang ada pada lahan pertanian kita sehingga damapak-dampak negatif yang ditimbulkan bisa ditekan se-minimal mungkin.

0 Response to "4 Jenis Cara Pengendalian Hama"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel