Cara Membuat Pupuk Organik Cair untuk Sayuran
Tuesday, May 21, 2019
Add Comment
Cara Membuat Pupuk Organik Cair untuk Sayuran - Pada masa ini perkembangan dalam pertanian semakin pesat, baik dalam hal cara berkebun, pestisida yang digunakan, maupun pupuk yang digunakan sangat beragam jenis dan harganya. Akan tetapi dengan pesat perkembangan tersebut, ada sebagian masyarakat yang menginginkan hasil dari pertanian dan sayuran yang lebih organik, yaitu tanpa menggunakan pestisida maupun pupuk anorganik. Hal ini bertujuan agar tanaman sayuran bisa lebih menyehatkan dan bebas dari bahan kimia.
Untuk menjawab dari kebutuhan masyarakat tersebut, kita sebagai petani haruslah lebih kreatif dan berinovasi untuk mencapai tujuan dalam hal bertani, maupun berkebun secara organik, tanpa menggunakan pestisida maupun pupuk anorganik.
Dan jika anda termasuk dalam petani yang menginginkan hasil dari berkebun secara organik, anda perlu tahu bagaimana cara membuat pupuk organik cair pengganti dari pupuk anorganik untuk tanaman sayuran.
Dalam membuat pupuk organik baik yang cair maupun yang padat, kita memerlukan bahan organik pula yaitu dari alam, hewan atau sampah organik rumah tangga.
Untuk yang pertama kita harus persiapkan alat yang akan digunakan dalam membuat pupuk organik, diantaranya yaitu:
Untuk bahan pupuk organik kita bisa gunakan yang ada disekitar kita yaitu diantaranya:
Untuk pertama larutkan bioaktivaor seperti EM4 dengan air yang sudah tercampur gula pasir/air tebu, dan yang kedua cacah atau potong kecil-kecil limbah rumah tangga dan batang pohon pisang, lalu masukan ke jerigen plastik, lalu masukan kotoran hewan, cocopeat, dedak, urine hewan, bekas air cucian beras kemudian aduk sampai tercampur dengan merata menggunakan kayu atau bambu panjang yang sudah dipersiapkan tadi.
Jika sudah tercampur dengan merata bahan-bahan yang dimasukan tadi, kemudian tambahkan air secukupnya perbandingan ± 30-35% air dan 65% adonan pupuk organik padat.
Setelah itu masukan dan siramkan larutan EM4 dengan gula pasir yang sudah disiapkan tadi secara merata pada bahan pupuk organik, aduk kembali agar larutan EM4 tercampur merata dengan bahan pupuk organik.
Jika dirasa sudah teraduk secara merata, kemudian tutup tong plastik dengan rapat untuk menjaga suhunya, bila suhu melebihi 45°C. Diamkan selama 7-14 hari, kalo bisa cek suhunya agar tidah melebihi 45°C setiap beberpa hari supaya fermentasi pembuatan pupuk organik/bokashi cair mendapatkan hasil yang maksimal setelah hasil maksimal tampung pupuk organik/bokashi cair tersebut.
Untuk tahap akhir pasang ujung selang ke tutup jerigen dan ujung satunya lagi pasang ke tutup botol plastik usahakan pemasangan menggunakan lem agar udara tidak keluar dari sela-sela selang dan tutup jerigen dan botol.
Setelah selesai tutup jerigen dan isi botol plastik air ± 300 ml agar selang bisa terendam oleh air dan tutup boyol plastik. Cara tersebut bisa disebut juga Anaerob yang berfungsi untuk menstabilkan suhu akibat reaksi adonan pupuk organik yang ada dalam jerigen.
Diamkan selama 10-14 hari agar pupuk organik matang, untuk mengetahui matang atau belum adonan pupuk organik tersebut. Kita bisa cium aroma dari adonan tersebut, jika aroma menyerupai aroma tape maka pupuk organik tersebut telah matang, jika belum tercium aroma tape maka tutup kembali jerigen dan diamkan beberapa hari. Apabila adonan pupuk organik belum matang setelah didiamkan selama satu bulan atau lebih maka pembuatan pupuk organik bisa disebut gagal.
Setelah pupuk organik dirasa sudah matang, kita bisa memisahkan pupuk organik cair dan padat dengan kain kassa atau kain tipis. Jika sudah selesai pupuk organik padat bisa kita gunakan sebagai pupuk tabur, akan tetapi sebelum digunakan anginkan terlebih dahulu pupuk organik padat sampai kadar airnya berkurang.
Untuk pengaplikasian pupuk organik cair, campukan terlebih dahulu dengan air. Untuk dosis 20 ml pupuk organik cair dicampurkan dengan air ± 5 liter air. Cara pengaplikasian bisa dengan disiramkan atau disemprotkan dengan inetrval waktu 5-7 hari sekali, apabila musim hujan bisa 3 hari sekali.
Dosis pengaplikasian pupuk organik cair harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman agar tanaman tidak mengalami pemupukan yang berlebihan dan tanaman pun bisa layu dan mati.
Sekian artikel tentang cara pembuatan pupuk organik cair untuk tanaman dan sayuran. Semoga artikel bisa bermanfaat untuk anda.
Untuk menjawab dari kebutuhan masyarakat tersebut, kita sebagai petani haruslah lebih kreatif dan berinovasi untuk mencapai tujuan dalam hal bertani, maupun berkebun secara organik, tanpa menggunakan pestisida maupun pupuk anorganik.
Dan jika anda termasuk dalam petani yang menginginkan hasil dari berkebun secara organik, anda perlu tahu bagaimana cara membuat pupuk organik cair pengganti dari pupuk anorganik untuk tanaman sayuran.
Dalam membuat pupuk organik baik yang cair maupun yang padat, kita memerlukan bahan organik pula yaitu dari alam, hewan atau sampah organik rumah tangga.
Untuk yang pertama kita harus persiapkan alat yang akan digunakan dalam membuat pupuk organik, diantaranya yaitu:
- Jerigen plastik berukuran 100 / 200 liter atau yang lebih besar lebih baik (harus dengan tutupnya)
- Kayu atau bambu panjang untuk mengaduk
- Selang
- Botol plastik dan tutupnya
- Saringan/kain tipis untuk memisahkan pupuk organik cair dan padat
- Ember
- Pisau
Untuk bahan pupuk organik kita bisa gunakan yang ada disekitar kita yaitu diantaranya:
- Sampah organik/limbah rumah tangga mulai dari sayuran, nasi sisa makanan, buah busuk, dan sampah organik lainnya
- Sampah kebun Batang pisang yang sudah berbuah
- Kotoran hewan ternak seperti kotoran sapi, kambing, atau ayam.
- Urine hewan ternak seperti urine sapi atau kelinci
- Bekas air cucian beras
- Gula pasir/ gula merah/ tetesan tebu
- Cocopeat atau serabut kelapa tanpa kulit
- Dedak atau bisa juga menggunakan bubuk gergaji
- Decomposer seperti EM4 dan jenis lainnya.
- Air secukupnya
Cara Membuat Pupuk Organik Cair
Sebelum memulai membuat pupuk organik, siapkan dan beraihkan terlebih dahulu alat dan bahan-bahan dari zat kimia yang menempel. Jika sudah dibersihkan kita langsung saja pembuatan pupuk organik cair.Untuk pertama larutkan bioaktivaor seperti EM4 dengan air yang sudah tercampur gula pasir/air tebu, dan yang kedua cacah atau potong kecil-kecil limbah rumah tangga dan batang pohon pisang, lalu masukan ke jerigen plastik, lalu masukan kotoran hewan, cocopeat, dedak, urine hewan, bekas air cucian beras kemudian aduk sampai tercampur dengan merata menggunakan kayu atau bambu panjang yang sudah dipersiapkan tadi.
Jika sudah tercampur dengan merata bahan-bahan yang dimasukan tadi, kemudian tambahkan air secukupnya perbandingan ± 30-35% air dan 65% adonan pupuk organik padat.
Setelah itu masukan dan siramkan larutan EM4 dengan gula pasir yang sudah disiapkan tadi secara merata pada bahan pupuk organik, aduk kembali agar larutan EM4 tercampur merata dengan bahan pupuk organik.
Jika dirasa sudah teraduk secara merata, kemudian tutup tong plastik dengan rapat untuk menjaga suhunya, bila suhu melebihi 45°C. Diamkan selama 7-14 hari, kalo bisa cek suhunya agar tidah melebihi 45°C setiap beberpa hari supaya fermentasi pembuatan pupuk organik/bokashi cair mendapatkan hasil yang maksimal setelah hasil maksimal tampung pupuk organik/bokashi cair tersebut.
Untuk tahap akhir pasang ujung selang ke tutup jerigen dan ujung satunya lagi pasang ke tutup botol plastik usahakan pemasangan menggunakan lem agar udara tidak keluar dari sela-sela selang dan tutup jerigen dan botol.
Setelah selesai tutup jerigen dan isi botol plastik air ± 300 ml agar selang bisa terendam oleh air dan tutup boyol plastik. Cara tersebut bisa disebut juga Anaerob yang berfungsi untuk menstabilkan suhu akibat reaksi adonan pupuk organik yang ada dalam jerigen.
Diamkan selama 10-14 hari agar pupuk organik matang, untuk mengetahui matang atau belum adonan pupuk organik tersebut. Kita bisa cium aroma dari adonan tersebut, jika aroma menyerupai aroma tape maka pupuk organik tersebut telah matang, jika belum tercium aroma tape maka tutup kembali jerigen dan diamkan beberapa hari. Apabila adonan pupuk organik belum matang setelah didiamkan selama satu bulan atau lebih maka pembuatan pupuk organik bisa disebut gagal.
Setelah pupuk organik dirasa sudah matang, kita bisa memisahkan pupuk organik cair dan padat dengan kain kassa atau kain tipis. Jika sudah selesai pupuk organik padat bisa kita gunakan sebagai pupuk tabur, akan tetapi sebelum digunakan anginkan terlebih dahulu pupuk organik padat sampai kadar airnya berkurang.
Untuk pengaplikasian pupuk organik cair, campukan terlebih dahulu dengan air. Untuk dosis 20 ml pupuk organik cair dicampurkan dengan air ± 5 liter air. Cara pengaplikasian bisa dengan disiramkan atau disemprotkan dengan inetrval waktu 5-7 hari sekali, apabila musim hujan bisa 3 hari sekali.
Dosis pengaplikasian pupuk organik cair harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman agar tanaman tidak mengalami pemupukan yang berlebihan dan tanaman pun bisa layu dan mati.
Sekian artikel tentang cara pembuatan pupuk organik cair untuk tanaman dan sayuran. Semoga artikel bisa bermanfaat untuk anda.
0 Response to "Cara Membuat Pupuk Organik Cair untuk Sayuran"
Post a Comment